08.10 -
No comments
No comments
Analisis Permasalahan Ketenagakerjaan
» Analisis Perusahaan Outsourcing Nakal Potong Gaji Tenaga Kerja
1. Permasalahan
- Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) melakukan riset terhadap beberapa perusahaan outsourcing dan berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan oleh ABADI. ABADI menemukan perusahaan outsourcing melakukan pemotongan upah terhadap tenaga kerja. Dan mengira penyebabnya adalah karena memperkerjakan tenaga kerja yang tidak memliki skill, sehingga terjadi penumpukan pencari kerja akhirnya beberapa oknum memanfaatkannya mengambil keuntungan yang sebenarnya tidak ada dalam perjanjian kontrak kerja.
2. Upaya yang dilakukan
A) Pekerja
- Melakukan demo atau penentangan perihal penggunaan outsourcing karena tidak sesuai dengan kemanusiaan.
- Pengusaha induk harus merevisi ulang perjanjian kontrak kerja, bahwa tidak ada pengembilan pungutan.
- Menanyakan hak-hak yang akan pekerja dapatkan sebagai tenaga kerja outsourcing.
B) Pengusaha
- Tidak mengambil keuntungan dari upah yang diterima tenaga kerja.
- Perusahaan induk menghentikan perpanjangan kontrak kerjasama dengan perusahaan outsourcing
C) Pemerintah
- Membatasi jenis pekerjaan yang dapat di outsourcing, jumlahnya dibatasi menjadi lima jenis. Yaitu ; pekerja kebersihan, keamanan, catering, transport untuk pekerja dan pekerjaan penunjang di bidang perminyakan serta pertambangan.
- Mengalihkan sistem outsourcing dari penyedia
jasa pekerja menjadi pemborongan pekerjaan.
3. Kelebihan
- Pekerja sudah berani menentang penggunaan outsourcing.
- Pemerintah sudah membatasi jenis pekerjaan yang dapat di outsourcing.
- Pemerintah juga sudah mengalihkan sistem outsourcing dari penyedia jasa pekerja menjadi pemborongan pekerjaan.
4. Kekurangan
- Tidak ada pihak yang bertindak tegas terkait atas tindakan pengambilan keuntungan oleh beberapa oknum.
- Pemerintah masih kurang peduli terhadap tenaga yang tidak memiliki skill.
5. Saran
- Seharusnya perusahaan outsourcing tidak melakukan pemotongan upah tenaga kerja, karena hal itu semakin menyesarakan tenaga kerja.
- Ada pihak yang bertindak tegas serta bertanggung jawab perihal pemotongan upah tenaga kerja outsourcing.
- Pemerintah harus melakukan tindakan tegas bagi perusahaan outsourcing yang masih memotong upah tenaga kerja.
» Analisis Pendidikan Harus Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
1. Permasalahan
Pelamar kerja yang masih harus meningkatkan kompetensinya dalam mencari pekerjaan. Budi Hartawan Direktur Pengembangan Pasar Kerja Kementrian Tenaga Kerja dam Transmigrasi mengatakan jika Indonesia masih membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar melihat pertumbuhan ekonomi yang kian meningkat akan tetapi perusahaan membutuhkan kualitas tenaga kerja yang tinggi.
2. Upaya yang dilakukan
A) Pekerja
- Memperbaiki kualitas diri dengan kursus, pelatihan atau belajar kembali.
- Mendatangi pameran bursa lowongan kerja.
B) Perusahaan
- Menyeleksi tenaga kerja yang memenuhi standar persyaratan.
C) Pemerintah
- Mendirikan dan mengembangkan lembaga pendidikan yang diharapkan mampu melahirkan kualitas lulusan yang diharapkan oleh dunia kerja.
3. Kelebihan
- Acara pameran ini memudahkan pencari kerja yang diterima atau ditolak.
- Dapat mengetahui juga apa yang seharusnya dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.
4. Kekurangan
- Acara pameran ini terkadang tidak diketahui oleh pencari kerja.
5. Saran
- Job fair seperti ini seharusnya sering-sering diadakan, karena ini memudahkan pencari kerja untuk melamar kerja.
» Analisis Tanpa Sertifikat, Tenaga Kerja Indonesia Kalah Bersaing
1. Permasalahan
Tenaga kerja Indonesia kalah bersaing dengan tenaga kerja asing yang terampil. Tenaga kerja Indonesia juga belum dibekali dengan keterampilan bersertifikat. Indonesia juga masih tertinggal dalam pengembangan sektor logistik.
2. Upaya yang dilakukan
A) Pekerja
- Melakukan pelatihan keterampilan.
- Mengembangkan kompetensi melalui pendidikan.
B) Pengusaha
- Menyeleksi tenaga kerja yang memiliki kemampuan berkualitas yang dibuktikan dengan sertifikat.
- Menawarkan kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang memiliki sertifikat.
C) Pemerintah
- Menyelenggarakan pelatihan manajerial di daerah-daerah, terutama daerah-daerah terpencil, agar memiliki kesejajaran dengan daerah-daerah lain dalam melakukan pembangunan.
- Meningkatkan prasarana pelatihan untuk para pencari kerja dan para pegawai pengawas ketenagakerjaan.
3. Kelebihan
- Berdasarkan data BNSP, kualitas tenaga kerja Indonesia lebih unggul dibandingkan Filipina dan Vietnam.
4. Kekurangan
- Berdasarkan data yang diperoleh BNSP, kualitas tenaga kerja Indonesia tertinggal dari Malaysia dan Thailand.
5. Saran
- Pemerintah bisa membangun sarana dan prasarana untuk melatih tenaga kerja Indonesia agar memiliki keahlian.
- Mengembangkan lembaga pendidikan agar mendapatkan amunisi tentang kebutuhan industri.
- Pemerintah agar menyelenggarakan pelatihan berbasis standar kompetensi.
» Analisis Pendidikan Rendah, Tangga Kerja Indonesia Kalah Bersaing
1. Permasalahan
Pendidikan dan kualitas tenaga kerja yang rendah, angkatan kerja jenjang perguruan tinggi masih 7%.
2. Upaya yang dilakukan
A) Pekerja
- Memperbaiki kualitas diri dengan kursus, pelatihan atau belajar kembali.
B) Perusahaan
- Mencari tenaga kerja dengan syarat seminimal mungkin.
C) Pemerintah
- Peningkatan nilai tambah potensi sumber daya melalui ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Kelebihan
- Lebih mementingkan akademi komunitas.
4. Kekurangan
- Rendahnya produktivitas tenaga kerja Indonesia dibanding negara lain.
- Rendahnya lulusan perguruan tinggi dunia kerja.
5. Saran
- Menyelenggarakan program beasiswa untuk tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan rendah, namun memiliki kecerdasan dan keinginan untuk memperbaiki hidup.
» Analisis Lagi, Soal Standar Gaji TKI Mengemuka
1. Permasalahan
Perwakilan Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), Arab Saudi mengeluhkan tidak adanya standar gaji dalam perjanjian kerja yang dinilai merugikan TKI dan majikan. Gaji dalam perjanjian kerja tidak sesuai dengan gaji yang mereka dapatkan dan masalah permintaan tiket untuk memulangkan TKI.
2. Upaya yang dilakukan
A) Pekerja
- Mengadukan permasalahan tersebut kepada Menakertrans RI
- Menuntut pemerintah agar lebih mempedulikan TKI
B) Pengusaha
- Menciptakan lowongan pekerjaan.
C) Pemerintah
- Pemerintah mengelurakan UU No. 39 Tahun 2004, pemerintah bisa ikut campur dalam penempatan TKI luar negeri makin lancar dan baik. Hal ini membuat jumlah TKI yang bekerja di luar negeri semakin banyak.
- Melakukan pelatihan bagi TKI.
3. Kelebihan
- Pemerintah sudah membuat perundang-undangan tentang Penempatan Perlindungan TKI.
4. Kekurangan
- Pemerintah masih belum berhasil melindungi TKI yang bekerja di luar negeri, masih ada korban kekerasan oleh majikan
5. Saran
- Undang-undang Nomor 39
Tahun 2004 tentang PPTKLN
perlu direvisi yang lebih
berprespektif perlindungan.
- Bila masih belum
memungkinkan paling tidak
peraturan pelaksananya agar dilengkapi untuk mendukung dan mempermudah implementasi pelaksanaannya.
- Perlu dirumuskan mekanisme yang jelas dan tegas dalam pengawasan perlindungan TKI.
- Menindak tegas kepada pihak-pihak yang memeras terhadap TKI.
» Analisis Sulit, Permasalahan Ketenagakerjaan di Indonesia
1. Permasalahan
Penempatan tenaga kerja merupakan permasalahan yang cukup sulit dihadapi oleh Indonesia karena untuk menempatkan tenaga kerja dalam negeri masih terbatas. Tidak berimbangnya kebutuhan angkatan kerja dengan kesempatan kerja yang tersedia. Kualitas pendidikan angkatan kerja yang rendah dan globalisasi arus barang dan jasa.
2. Upaya yang dilakukan
A) Pekerja
- Melakukan pelatihan kursus keterampilan.
- Meningkatkan kompetensi melalui pendidikan, karena dengan pendidikan tenaga kerja akan semakin berkualitas.
B) Pengusaha
- Menyeleksi tenaga kerja yang memiliki skill yang ke depannya bisa dikembangkan kembali.
- Menciptakan lapangan kerja baru.
- Memenuhi hak-hak tenaga kerja.
- Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
C) Pemerintah
- Melakukan pembinaan kewirausahaan, tidak hanya dengan membuka usaha perorangan, Kita juga akan menciptakan kesempatan kerja untuk orang yang membutuhkan.
- Mendirikan dan mengembangkan sekolah-sekolah kejuruan.
- Menyelenggarakan pelatihan untuk para pencari kerja.
- Mempermudah perpindahan dari produktivitas yang lebih tinggi.
3. Kelebihan
- Tenaga kerja sudah berpikir jika pendidikan sangatlah diperlukan untuk persyaratan.
- Pemerintah sudah lebih peduli terhadap pemasalahan tenaga kerja dengan mendirikan, mengembangkan, menyelenggarakan sekolah-sekolah kejuruan dan pelatihan tenaga kerja.
- Pengusaha menciptakan lapangan kerja baru.
4. Kekurangan
- Upaya yang dilakukan pemerintah nyatanya belum membuahkan hasil.
- Kesempatan kerja masih sulit tersedia.
- Tenaga kerja tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang ada.
5. Saran
- Seharusnya pemerintah bisa merelasikan rencana untuk membuat sekolah-sekolah kejuruan.
- Memberi prasarana pelatihan keterampilan untuk para pekerja.
0 komentar:
Posting Komentar